Klasifikasi Mikroba
Klasifikasi
ialah suatu istilah yang berkaitan dengan dan terkadang digunakan
secara dapat dipertukarkan dengan taksonomi. Taksonomi ialah ilmu
mengenai klasifikasi atau penataan sistematik organisme ke dalam
kelompok atau katagori yang disebut taksa (tunggal : takson).
Akan tetapi, penyusunan taksonomik mikroorganisme mensyaratkan mereka
diidentifikasi sebagaimana mestinya dan diberi nama. Kegiatan seluruhnya
pengklasifikasian, penamaan, dan pengidentifikasian disebut sistematika mikrobe. Ketiga proses ini sebagaimana dijelaskan berikut ini, amat saling bergantungan.
1. Taksonomi (klasifikasi)
: Penataan teratur unit-unit ke dalam kelompok satuan yang lebih besar.
Hal ini dapat diibaratkan dengan permainan kartu. Kartu-kartu ini dapat
dipilih mula-mula berdasarkan rupanya, kemudian di dalam setiap rupa,
kartu-kartu itu dapat disusun menurut nomor urutnya, dengan kartu yang
bergambar muka (raja, ratu dan pangeran) ditempatkan berurutan.
2. Nomenklatur
: Penamaan satuan-satuan yang dicirikan dan dibatasioleh klasifikasi.
Dapat digunakan analogy yang sama. Kartu-kartu yang bergambar muka
diberi nama dan mungkin bahkan lebih dari satu nama. Misalnya jack atau
knave menunjukkan kartu yang sama. Untunglah, nomenklatur ilmiah dalam
semua bahasa itu sama.
3. Identifikasi
: Penggunaan kriteria yang ditetapkan untuk klasifikasi dan nomenklatur
tersebut di atas untuk mengidentifikasi mikroorganisme dengan
membanding-bandingkan ciri-ciri yang ada pada satuan yang belum
diketahui dengan satuan-satuan yang sudah dikenal. Identifikasi
mikroorganisme yang baru diisolasi memerlukan pencirian, deskripsi, dan
pembandingan yang cukup, dengan deskripsi yang telah dipublikasikan
untuk jasad-jasad renik lain yang serupa.
Sebelum
tahun 1700, organisme yang dapat tampak dengan mata bugil
diklasifikasikan sebagai tumbuhan atau binatang saja. Dalam tahun
1750-an kedua dunia itu dibagi lagi menjadi pengelompokan yang dapat
diidentifikasi dan yang berkerabat oleh Carolus Linnaeus, seorang
naturalis dari Swedia. Suatu cirri yang amat penting pada skema Linnaeus
ini masih digunakan sampai kini yaitu nomenklatur system biner (dua
bagian).
System
klasifikasi biologi didasarkan pada hirarki taksonomi atau penataan
kelompok atau kategori yang menempatkan spesies pada satu ujung dan
dunia di ujung lainnya dalam urutan sebagai berikut:
- Spesies
: sekelompok organisme berkerabat dekat (untuk tujuan kita jasad renik)
yang individu-individunya di dalam kelompok itu serupa dalam sebagian
terbesar ciri-cirinya.
- Genus : Sekelompok spesies yang serupa
- Famili : Sekelompok genus yang serupa
- Kelas : Sekelompok famili yang serupa
- Filum atau divisi : sekelompok kelas yang berkerabat
- Dunia : seluruh organisme di dalam hierarki ini.
Mikroorganisme
sebagaimana bentuk-bentuk kehidupan yang lain, diberi nama menurut
nomenklatur sistem biner. Tujuan utama suatu nama ialah memberi cara
pengacuan suatu mikroorganisme, dan bukanlah untuk memeriksanya. Setiap
organisme ditandakan dengan nama genus dan istilah biasa atau deskriptif
yang disebut epitet spesies, keduanya itu bahasa Latin atau dilatinkan.
Nama genus selalu ditulis dengan huruf besar, epitet spesies selalu
dengan huruf kecil. Kedua komponen tersebut bersama-sama disebut nama
ilmiah (genus dan epitet spesies) dan selalu dicetak miring misalnya Neisseria gonorrhoeae, bakteri yang menyebabkan penyakit gonorea.
Agar
memperoleh penamaan yang konsisten dan seragam bagi organisme, telah
ditentukan peraturan yang diterima secara internasional ntuk penamaan
organisme dan diikuti oleh para biologiwan di semua negara. Peraturan
seperti itu untuk tumbuhan dan hewan ditetapkan pada awal tahun 1900
oleh para ahli botani dan zoologi. Sandi internasional nomenklatur
zoologi untuk pertama kali diterbitkan dalam tahun 1901.
Sandi internasional bagi nomenklatur botani untuk pertama kali terbit
pada tahun 1906. Dalam tahun 1947 Gabungan Internasional Perhimpunan
Mikrobiologi memakai sandi internasional untuk bakteri dan virus. Sandi
itu kini dikenal dengan Kode Internasional Nomenklatur Bakteri, secara
bersambung diubah sesuai (dimodifikasi) dalam suatu usaha untuk
memperbaiki dan menjelaskan peraturan dan pengaturannya. Edisi yang
paling mutakhir diterbitkan dalam tahun 1975.
Sandi-sandi
dalam zoologi, botani, dan bakteriologi didasarkan pada beberapa
prinsip yang umum. Beberapa di antaranya yang paling penting ialah:
1. Setiap macam organisme yang nyata disebut sebagai spesies.
2. Spesies ditandai dengan kombinasi biner Latin, maksudnya untuk memberinya label yang seragam dan dipahami secara internasional.
3. Nomenklatur
organisme diatur oleh organisasi pengawas internasional yang sesuai
dalam hal bakteri,The Internasional Association of Mikrobiological
Societies.
4. Hukum
prioritas menjamin penggunaan nama sah tertua yang tersedia bagi suatu
organisme. Hal ini berarti bahwa nama yang pertama-tama diberikan kepada
mikroorganisme itulah nama yang benar, asalkan mengikuti prosedur yang
semestinya.
5. Penunjukan kategori diperlukan untuk klasifikasi organisme.
6. Kriteria ditetapkan untuk pembentukan dan publikasi nama-nama yang baru.
Nama-nama
yang dibentuk sesuai dengan peraturan nomenklatur sistem biner
merupakan nama ilmiah bagi organisme. Nama orgnaisme yang seringkali
disebutsebut biasanya adalah nama umum.
1.3.1 Klasifikasi Bakteri
Kklasifikasi
bakteri yang dipakai di Eropa dan Amerika Serikat, sekarang ini banyak
menggunakan sistematik yang disusun oleh Bergey. Edisi yang sekarang dari Bergeys Manual of Determinative bacteriology adalah edisi kesembilan tahun 1994.
Pada klasifikasi Bergeys tahun 1994 edisi ke-9, kelompok bakteri secara garis besar digolongkan menjadi 4 kategori besar, yakni:
1). Kategori Besar I : Eubacteria Gram Negatif dengan dinding sel, yang terdiri 16 GRUP, mulai dari GRUP 1 sampai GRUP 16.
2).
Kategori Besar II : Eubacteria Gram Positif dengan dinding sel, yang
terdiri dari 6 GRUP, mulai dari GRUP 17 sampai dengan DRUP 29.
3). Kategori Besar III : Eubacteria tanpa dinding sel, terdiri hanya 1 GRUP, yakni GRUP 30 (Mycoplasma atau Mollicula).
4). Kategori Besar IV : Archeobacteria, yang terdiri dari 5 GRUP, dari GRUP 31 sampai GRUP 35.
1.3.2 Klasifikasi Alga
Dasar
klasifikasi untuk alga meliputi ciri fisiologi sel vegetatif, morfologi
sel reproduksi dan berdasarkan pigmen yang dimiliki.
Divisi I : Cyanophyta (alga hijau-biru), yang terdiri dari 1 kelas saja dengan 3 nama yaitu Cynaophyceae atau Myxophyceae atau Schyzophyceae.
Divisi II : Chlorophyta (alga hijau)
Divisi III : Euglenophyta hanya terdiri dari 1 kelas yaitu kelas Euglebophyceae.
Divisi IV : Pyrrophyta (alga api), terdiri dari 2 kelas, yakni kelas Dinophyceae dan kelas Desmophyceae (Desmokontae).
Divisi V : Chrysophyta,
terdiri dari 3 kelas yaitu: Kelas Xanthophyceae/Heterokontae, kelas
Chrysophyceae/ alga keemasan, kelas Bacillariophyceae/Diatomae (Alga
kersik).
Divisi VI : Phaeophyta,
3 golongan yaitu golongan Isogeneratae (golongan yang memiliki
pergiliran keturunan isomorf), golongan Heterogeneratae (yang memiliki
pergiliran keturunan yang heteromorf, golongan Cyclosporae (golongan
tyang tidak mempunyai pergiliran keturunan).
Divisi VII : Rhodophyta
(Alga merah), terdiri dari 1 kelas yakni kelas Rhodophyceae. Kelas ini
mempunyai 2 anak kelas yaitu Bangiophyceae dan Florideophyceae.
1.3.3 Klasifikasi jamur
- Divisi Myxomycophyta
- Divisi Eumycophyta (jamur), terdiri dari kelas:
* Phycomycetes, golongan jamur tingkat rendah.
* Ascomycetec, golongan jamur tingkat tinggi.
* Basidiomycetes, golongan jamur tingkat tinggi.
* Deuteromycetes, golongan Fungi Imperfecti, yakni go- longan jamur (cendawan) yang memiliki fase pembiakan seksual yang belum diketahui dengan jelas.
1.3.4 Klasifikasi Protozoa
Protozoa berdasarkan pada alat gerak/alat lokomosia dapat dibedakan menjadi 4 kelas:
- Kelas Rhizopoda
- Kelas Mastigophora
- Kelas Ciliata
- Kelas Sporozoa
1.3.5 Klasifikasi Virus
Secara garis besar penggolongan virus dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
a. Kelompok virus ADN, yakni
- Parvoviridae
- Papovaviridae
- Adenoviridae
- Herpesviridae
- Poxviridae
- Hepadnaviridae
b. Kelompok virus ARN
- Picornaviridae
- Flaviviridae
- Togaviridae
- Bunyaviridae
- Arenaviridae
- Coronaviridae
- Retroviridae
- Orthomyxoviridae
- Paramyxoviridae
- Rhabdoviridae
- Reoviridae
0 komentar:
Posting Komentar