This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 24 Juni 2014

Klasifikasi Mikroba-Macam -Macam Mikroba-Jenis Jenis Mikroba

Klasifikasi Mikroba



Klasifikasi ialah suatu istilah yang berkaitan dengan dan terkadang digunakan secara dapat dipertukarkan dengan taksonomi. Taksonomi ialah ilmu mengenai klasifikasi atau penataan sistematik organisme ke dalam kelompok atau katagori yang disebut taksa (tunggal : takson). Akan tetapi, penyusunan taksonomik mikroorganisme mensyaratkan mereka diidentifikasi sebagaimana mestinya dan diberi nama. Kegiatan seluruhnya pengklasifikasian, penamaan, dan pengidentifikasian disebut sistematika mikrobe. Ketiga proses ini sebagaimana dijelaskan berikut ini, amat saling bergantungan.
1. Taksonomi (klasifikasi) : Penataan teratur unit-unit ke dalam kelompok satuan yang lebih besar. Hal ini dapat diibaratkan dengan permainan kartu. Kartu-kartu ini dapat dipilih mula-mula berdasarkan rupanya, kemudian di dalam setiap rupa, kartu-kartu itu dapat disusun menurut nomor urutnya, dengan kartu yang bergambar muka (raja, ratu dan pangeran) ditempatkan berurutan.
2. Nomenklatur : Penamaan satuan-satuan yang dicirikan dan dibatasioleh klasifikasi. Dapat digunakan analogy yang sama. Kartu-kartu yang bergambar muka diberi nama dan mungkin bahkan lebih dari satu nama. Misalnya jack atau knave menunjukkan kartu yang sama. Untunglah, nomenklatur ilmiah dalam semua bahasa itu sama.
3. Identifikasi : Penggunaan kriteria yang ditetapkan untuk klasifikasi dan nomenklatur tersebut di atas untuk mengidentifikasi mikroorganisme dengan membanding-bandingkan ciri-ciri yang ada pada satuan yang belum diketahui dengan satuan-satuan yang sudah dikenal. Identifikasi mikroorganisme yang baru diisolasi memerlukan pencirian, deskripsi, dan pembandingan yang cukup, dengan deskripsi yang telah dipublikasikan untuk jasad-jasad renik lain yang serupa.
Sebelum tahun 1700, organisme yang dapat tampak dengan mata bugil diklasifikasikan sebagai tumbuhan atau binatang saja. Dalam tahun 1750-an kedua dunia itu dibagi lagi menjadi pengelompokan yang dapat diidentifikasi dan yang berkerabat oleh Carolus Linnaeus, seorang naturalis dari Swedia. Suatu cirri yang amat penting pada skema Linnaeus ini masih digunakan sampai kini yaitu nomenklatur system biner (dua bagian).
System klasifikasi biologi didasarkan pada hirarki taksonomi atau penataan kelompok atau kategori yang menempatkan spesies pada satu ujung dan dunia di ujung lainnya dalam urutan sebagai berikut:
- Spesies : sekelompok organisme berkerabat dekat (untuk tujuan kita jasad renik) yang individu-individunya di dalam kelompok itu serupa dalam sebagian terbesar ciri-cirinya.
- Genus : Sekelompok spesies yang serupa
- Famili : Sekelompok genus yang serupa
- Kelas : Sekelompok famili yang serupa
- Filum atau divisi : sekelompok kelas yang berkerabat
- Dunia : seluruh organisme di dalam hierarki ini.
Mikroorganisme sebagaimana bentuk-bentuk kehidupan yang lain, diberi nama menurut nomenklatur sistem biner. Tujuan utama suatu nama ialah memberi cara pengacuan suatu mikroorganisme, dan bukanlah untuk memeriksanya. Setiap organisme ditandakan dengan nama genus dan istilah biasa atau deskriptif yang disebut epitet spesies, keduanya itu bahasa Latin atau dilatinkan. Nama genus selalu ditulis dengan huruf besar, epitet spesies selalu dengan huruf kecil. Kedua komponen tersebut bersama-sama disebut nama ilmiah (genus dan epitet spesies) dan selalu dicetak miring misalnya Neisseria gonorrhoeae, bakteri yang menyebabkan penyakit gonorea.
Agar memperoleh penamaan yang konsisten dan seragam bagi organisme, telah ditentukan peraturan yang diterima secara internasional ntuk penamaan organisme dan diikuti oleh para biologiwan di semua negara. Peraturan seperti itu untuk tumbuhan dan hewan ditetapkan pada awal tahun 1900 oleh para ahli botani dan zoologi. Sandi internasional nomenklatur zoologi untuk pertama kali diterbitkan dalam tahun 1901. Sandi internasional bagi nomenklatur botani untuk pertama kali terbit pada tahun 1906. Dalam tahun 1947 Gabungan Internasional Perhimpunan Mikrobiologi memakai sandi internasional untuk bakteri dan virus. Sandi itu kini dikenal dengan Kode Internasional Nomenklatur Bakteri, secara bersambung diubah sesuai (dimodifikasi) dalam suatu usaha untuk memperbaiki dan menjelaskan peraturan dan pengaturannya. Edisi yang paling mutakhir diterbitkan dalam tahun 1975.
Sandi-sandi dalam zoologi, botani, dan bakteriologi didasarkan pada beberapa prinsip yang umum. Beberapa di antaranya yang paling penting ialah:
1. Setiap macam organisme yang nyata disebut sebagai spesies.
2. Spesies ditandai dengan kombinasi biner Latin, maksudnya untuk memberinya label yang seragam dan dipahami secara internasional.
3. Nomenklatur organisme diatur oleh organisasi pengawas internasional yang sesuai dalam hal bakteri,The Internasional Association of Mikrobiological Societies.
4. Hukum prioritas menjamin penggunaan nama sah tertua yang tersedia bagi suatu organisme. Hal ini berarti bahwa nama yang pertama-tama diberikan kepada mikroorganisme itulah nama yang benar, asalkan mengikuti prosedur yang semestinya.
5. Penunjukan kategori diperlukan untuk klasifikasi organisme.
6. Kriteria ditetapkan untuk pembentukan dan publikasi nama-nama yang baru.
Nama-nama yang dibentuk sesuai dengan peraturan nomenklatur sistem biner merupakan nama ilmiah bagi organisme. Nama orgnaisme yang seringkali disebutsebut biasanya adalah nama umum.
1.3.1 Klasifikasi Bakteri
Kklasifikasi bakteri yang dipakai di Eropa dan Amerika Serikat, sekarang ini banyak menggunakan sistematik yang disusun oleh Bergey. Edisi yang sekarang dari Bergeys Manual of Determinative bacteriology adalah edisi kesembilan tahun 1994.
Pada klasifikasi Bergeys tahun 1994 edisi ke-9, kelompok bakteri secara garis besar digolongkan menjadi 4 kategori besar, yakni:
1). Kategori Besar I : Eubacteria Gram Negatif dengan dinding sel, yang terdiri 16 GRUP, mulai dari GRUP 1 sampai GRUP 16.
2). Kategori Besar II : Eubacteria Gram Positif dengan dinding sel, yang terdiri dari 6 GRUP, mulai dari GRUP 17 sampai dengan DRUP 29.
3). Kategori Besar III : Eubacteria tanpa dinding sel, terdiri hanya 1 GRUP, yakni GRUP 30 (Mycoplasma atau Mollicula).
4). Kategori Besar IV : Archeobacteria, yang terdiri dari 5 GRUP, dari GRUP 31 sampai GRUP 35.
1.3.2 Klasifikasi Alga
Dasar klasifikasi untuk alga meliputi ciri fisiologi sel vegetatif, morfologi sel reproduksi dan berdasarkan pigmen yang dimiliki.
Divisi I : Cyanophyta (alga hijau-biru), yang terdiri dari 1 kelas saja dengan 3 nama yaitu Cynaophyceae atau Myxophyceae atau Schyzophyceae.
Divisi II : Chlorophyta (alga hijau)
Divisi III : Euglenophyta hanya terdiri dari 1 kelas yaitu kelas Euglebophyceae.
Divisi IV : Pyrrophyta (alga api), terdiri dari 2 kelas, yakni kelas Dinophyceae dan kelas Desmophyceae (Desmokontae).
Divisi V : Chrysophyta, terdiri dari 3 kelas yaitu: Kelas Xanthophyceae/Heterokontae, kelas Chrysophyceae/ alga keemasan, kelas Bacillariophyceae/Diatomae (Alga kersik).
Divisi VI : Phaeophyta, 3 golongan yaitu golongan Isogeneratae (golongan yang memiliki pergiliran keturunan isomorf), golongan Heterogeneratae (yang memiliki pergiliran keturunan yang heteromorf, golongan Cyclosporae (golongan tyang tidak mempunyai pergiliran keturunan).
Divisi VII : Rhodophyta (Alga merah), terdiri dari 1 kelas yakni kelas Rhodophyceae. Kelas ini mempunyai 2 anak kelas yaitu Bangiophyceae dan Florideophyceae.
1.3.3 Klasifikasi jamur
- Divisi Myxomycophyta
- Divisi Eumycophyta (jamur), terdiri dari kelas:
* Phycomycetes, golongan jamur tingkat rendah.
* Ascomycetec, golongan jamur tingkat tinggi.
* Basidiomycetes, golongan jamur tingkat tinggi.
* Deuteromycetes, golongan Fungi Imperfecti, yakni go- longan jamur (cendawan) yang memiliki fase pembiakan seksual yang belum diketahui dengan jelas.
1.3.4 Klasifikasi Protozoa
Protozoa berdasarkan pada alat gerak/alat lokomosia dapat dibedakan menjadi 4 kelas:
- Kelas Rhizopoda
- Kelas Mastigophora
- Kelas Ciliata
- Kelas Sporozoa
1.3.5 Klasifikasi Virus
Secara garis besar penggolongan virus dibagi menjadi 2 kelompok yaitu:
a. Kelompok virus ADN, yakni
- Parvoviridae
- Papovaviridae
- Adenoviridae
- Herpesviridae
- Poxviridae
- Hepadnaviridae
b. Kelompok virus ARN
- Picornaviridae
- Flaviviridae
- Togaviridae
- Bunyaviridae
- Arenaviridae
- Coronaviridae
- Retroviridae
- Orthomyxoviridae
- Paramyxoviridae
- Rhabdoviridae
- Reoviridae

Dalam selembar Uang kertas terdapat 3000 jenis mikrobia










Setiap hari kita selalu berurusan dengan uang kertas. Namun tanpa disadari, mungkin sudah terjadi perpindahan ribuan mikroba dari uang tersebut ke tangan.

Sebuah riset baru dari New York University's Center for Genomics and Systems Biology menemukan, selembar uang kertas (dollar Amerika Serikat) bisa jadi mengandung paling tiga 3.000 jenis mikroba yang berbeda.
Riset skala kecil tersebut merupakan langkah awal dari proyek lebih besar dari universitas tersebut dalam mengategorikan seluruh mikroba di kota New York. Menurut hipotesis peneliti, uang kertas merupakan sarana umum terjadinya interaksi antara manusia dan mikroba.
Dalam tahap pertama studi tersebut, peneliti mengumpulkan 20 lembar uang kertas dari Februari hingga Juli 2013. Kemudian mereka mengambil sampel mikroba dari permukaan depan dan belakang uang untuk menentukan tipe mikroba apa saja yang hidup di sana.
Mereka menemukan, ribuan mikroba dari mulut, kulit, dan beberapa mikroba yang belum teridentifikasi berada di sana. Kemungkinan mikroba yang berasal dari mulut berpindah sewaktu menghitung uang dengan membasahi jari dengan liur. Sebagian mikroba yang hidup di kulit bahkan bisa menyebabkan jerawat.
Kendati demikian, hasil dari studi ini ternyata dinilai tidak begitu mengejutkan. Menurut ketua peneliti Jane Carlton, profesor biologi di New York University, mikroba dapat ditemukan di mana pun, bukan hanya uang.
Dalam tahap kedua, Carlton dan timnya melakukan tes pada 40 lembar uang pada September dan Oktober 2013 untuk melihat apakah mikroba di sana berpotensi untuk menyebarkan infeksi. Hasilnya, ada beberapa tipe mikroba yang ditemukan di tahap pertama studi bisa menyebarkan penyakit, tetapi perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk memastikannya.
"Namun jangan terlalu khawatir dengan uang. Asal selalu mencuci tangan setelah memegang uang atau setelah pergi ke toilet, risiko penularan penyakit dari mikroba sudah bisa ditekan," tandas Carlton.